test2_Bapeslot88
时间:2025-04-26 17:52:14 出处:Slot Maxwin阅读(143)
- Selasa,Bapeslot88 11 Februari 2025 19:33 WIB
- waktu baca 2 menit

Anginnya ini kadang-kadang agak berbeda dengan kita di tempat latihan
Jakarta (ANTARA) - Kemampuan membaca dan beradaptasi dengan angin menjadi salah satu kunci kesuksesan atlet para panahan, Kholidin, dalam memenangi medali emas Asia Para Cup 2025 Thailand dari nomor recurve individu putra, Senin (10/2).
Kholidin menjadi satu-satunya atlet peraih medali emas dari ajang yang berlangsung di Bangkok itu. Selain memenangi medali emas, atlet 47 tahun itu juga memenangi dua medali perak dari nomor nomor recurve beregu putra saat berpasangan dengan Setiawan, serta recurve beregu campuran saat bermitra dengan Mahda Aulia.
“Yang pertama kita harus adaptasi saat ke negara lain, adalah masalah angin, karena mainnya kan di outdoor. Anginnya ini kadang-kadang agak berbeda dengan kita di tempat latihan, maka kita harus betul-betul siap dan cepat untuk mengatasi masalah angin itu,” kata Kholidin saat dihubungi pewarta pada Selasa.
“Jadi saat latihan, saya baca saat anginnya seperti itu saya harus bagaimana, ketika anginnya berubah, saya harus menembak seperti di mana. Nah itu saya pelajari terus. Alhamdulillah dengan saya pelajari, saya amati, alhamdulillah bisa melawan tuan rumah dan mendapatkan medali emas,” lanjutnya.
Baca juga: Atlet para panahan Kholidin raih emas di Asia Para Cup 2025
Kholidin membawa pulang medali emas setelah pada final menang meyakinkan atas atlet tuan rumah, Hanreuchai Netsiri, dengan skor 7-1.
Untuk tampil di Asia Para Cup 2025, Kholidin memaparkan bahwa ia melakukan persiapan sejak periode November sampai Desember, bertepatan dengan pemanggilan untuk mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Sebelum kemudian pada akhir Januari berangkat ke Thailand dan melakukan persiapan sampai bertanding di sana.
Kholidin yang kini telah berusia 47 tahun masih menyimpan mimpi untuk dapat tampil di Paralimpiade Los Angeles 2028. Namun untuk saat ini, ia akan fokus ke beberapa try out terdekat yang juga berguna untuk menjaga poin dunianya.
“Ini kan kita yang terdekat ada Asian Para Games, yang di Thailand juga, itu Januari tahun depan. Tapi sebelum itu ada try out-try out, nanti April ada try out ke Roma, terus nanti ada tiga try out kalau gak salah, ke Roma, ke Korea, dan ke China. Itu untuk menaikkan poin dunia ya. Supaya poinnya stabil,” pungkas Kholidin.
Baca juga: Para atlet panahan Indonesia atasi tekanan meski dibebani target
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
上一篇: Dricus sebut tidak adil jika melawan Belal di kelas menengah UFC
下一篇: Taklukkan Suarez, Zhang Weili tetap juara jerami putri UFC
猜你喜欢
- Heaney dan Khati siap bertarung untuk gelar juara WBA Eropa
- Mills terapkan teknologi tinggi untuk kontingen Indonesia di AWG
- Asisten pelatih bongkar penyebab kekalahan Electric PLN
- Ribuan atlet ikuti Piala Bela Negara edisi pertama
- Kemenpora masih tinjau proposal pelatnas 2025
- PB Percasi kembali gelar Indonesia GM Tournament 2025
- DPR soroti pemangkasan besar
- PBTI apresiasi timnas bola tangan yang raih empat medali di SEAHF
- Heaney dan Khati siap bertarung untuk gelar juara WBA Eropa